Post on 24-Oct-2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan
Daftar is i 3
Daftar Isi
Peta Kalimantan selatan ............................................................. 2
Daftar isi ..................................................................................... 3
Kata Pengantar ........................................................................... 4
selayang Pandang ..................................................................... 5
Geografis dan Demografis ......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 8
Kondisi Perekonomian .............................................................. 18
Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 24
Potensi Daerah ......................................................................... 28
Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 32
Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 45
Ucapan Terima Kasih ................................................................ 51
sumber Data ............................................................................ 52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN4
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Kalimantan selatan. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Kata Pengantar
selayang Pandang 5
Selayang Pandang
Provinsi Kalimantan selatan merupakan provinsi di indonesia yang terletak
di bagian selatan pulau Kalimantan dengan ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Pada masa lalu wilayah Kalimantan selatan merupakan bekas wilayah tiga
kerajaan yaitu Kerajaan negara Daha, Kerajaan Dipa dan Kasultanan Banjar.
Provinsi Kalimantan selatan terbentuk berdasarkan UU no 25 Tahun 1956
yang mengatur pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 provinsi yaitu
Kalimantan Barat, Kalimantan timur dan Kalimantan selatan. Berdasarkan UU
no.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah
Kalimantan selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. sedangkan UU
no.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru
dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur.
sejak saat itu Provinsi Kalimantan selatan tidak lagi mengalami perubahan
wilayah, dan tetap seperti adanya.
sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan selatan merupakan etnis
suku Banjar yang jumlahnya lebih dari 75% dari seluruh penduduk di sana.
saat ini di Provinsi Kalimantan selatan terdapat 11 kabupaten dan 2 kota.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN6
Geografis dan Demografis
Provinsi Kalimantan selatan secara geografis, terletak di antara
114 19' 13'' - 116 33' 28'' Bujur Timur dan 1 21' 49'' – 4 10' 14''
Lintang selatan. secara administratif, Provinsi Kalimantan selatan
terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan dengan batas-batas :
sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur
dengan selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan
sebelah utara dengan Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan letak tersebut, luas wilayah Provinsi Kalimantan
selatan hanya 6,98 persen dari luas Pulau Kalimantan secara
keseluruhan. secara administratif wilayah Provinsi Kalimantan
selatan dengan Kota Banjarmasin sebagai ibukotanya, meliputi
11 kabupaten dan 2 kota. Persentase luas terbesar adalah
Kabupaten Kotabaru (25,11%), Kabupaten Tanah Bumbu
(13,50%) dan terkecil adalah Kota Banjarmasin (0,19%) dan Kota
Banjarbaru (0,88%)
Tanah di wilayah Provinsi Kalimantan selatan sebagian besar
berupa hutan ( 43 persen). Wilayah Kalimantan selatan juga
banyak dialiri sungai sungai tersebut antara lain sungai Barito,
sungai riam Kanan, sungai riam Kiwa, sungai Balangan,
sungai Batang Alai, sungai Amandit, sungai Tapin, sungai
Kintap, sungai Batulicin, sungai sampanahan dan sebagainya
Umumnya sungai-sungai tersebut berpangkal pada pegunungan
Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan selat Makasar .
Geograf is dan Demograf is 7
No Daerah Ibukota
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Luas
Wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
1 Kab. Tanah Laut Pelaihari 296.333 3.729,30 79,46
2 Kab. Kota Baru Kotabaru 290.142 9.422,73 30,79
3 Kab. Banjar Martapura 506.839 4.710,97 107,59
4 Kab. Barito Kuala Marabahan 276.147 2.376,22 116,21
5 Kab. Tapin Rantau 167.877 2.174,95 77,19
6 Kab. Hulu Sungai Selatan Kandangan 212.485 1.804,94 117,72
7 Kab. Hulu Sungai Tengah Barabai 243.460 1.472,00 165,39
8 Kab. Hulu Sungai Utara Amuntai 209.246 951,25 219,97
9 Kab. Tabalong Tanjung 218.620 3.599,95 60,73
10 Kab. Tanah Bumbu Batulicin 267.929 5.066,96 52,88
11 Kab. Balangan Paringin 112.430 1.819,75 61,78
12 Kota Banjarmasin Banjarmasin 625.481 72,67 8.607,14
13 Kota Banjarbaru Banjarbaru 199.627 328,83 607,08
Banjarmasin 3.626.616 37.530,52 96,63Kalimantan Selatan
tabel luas Wilayah dan Jumlah
Penduduk se-Prov. Kalimantan
Selatan tahun 2009
Luas wilayah Provinsi Kalimantan selatan adalah 37.530,52 km2. Kabupaten Kota Baru memiliki wilayah paling luas yaitu 9.422,73 km2. sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Banjarmasi yang luasnya hanya 72,67 km2.
Dari sisi demografi, jumlah penduduk Provinsi Kalsel pada tahun 2010 sebanyak 3.626.616 jiwa. Kota Banjarmasin memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 625.481 jiwa, sedangkan daerah dengan
populasi terendah adalah Kabupaten Balangan dengan jumlah penduduk 112.430 jiwa.
Kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan selatan yaitu 96,63 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Banjarmasin sebesar 8.607,14 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terkecil adalah di Kab. Kota Baru yaitu hanya 30,79 jiwa/km2.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN8
Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4. Perusahaan Air Minum
5. Sumber Daya Listrik
Pelayanan Publ ik 9
No. Daerah Sekolah Guru MuridRasio Murid /
Guru
Rasio Murid /
Sekolah
1 Kab. Tanah Laut 280 2.692 34.390 12,77 122,82
2 Kab. Kota Baru 221 2.033 34.049 16,75 154,07
3 Kab. Banjar 362 3.865 45.176 11,69 124,80
4 Kab. Barito Kuala 269 2.673 29.747 11,13 110,58
5 Kab. Tapin 176 1.964 15.750 8,02 89,49
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 247 2.785 22.740 8,17 92,06
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 268 2.723 27.888 10,24 104,06
8 Kab. Hulu Sungai Utara 180 2.445 18.105 7,40 100,58
9 Kab. Tabalong 227 2.583 24.534 9,50 108,08
10 Kab. Tanah Bumbu 162 1.744 28.968 16,61 178,81
11 Kab. Balangan 163 1.759 13.889 7,90 85,21
12 Kota Banjarmasin 231 3.254 55.327 17,00 239,51
13 Kota Banjarbaru 70 1.311 18.346 13,99 262,09
Provinsi Kalimantan Selatan 2.856 31.831 368.909 11,59 129,17
Jumlah Sekolah, Guru dan murid
Sekolah Dasar (SD) se-Provinsi
Kalimantan Selatan 2008/2009
sarana pendidikan dasar berupa sD di Provinsi Kalimantan selatan sebanyak 2.856 buah sekolah. Jumlah guru sD mencapai 31.831 orang guru dan jumlah murid sD mencapai 368.909 orang.
Jumlah sD terbanyak berada di Kabupatan Banjar yaitu sebanyak 362 buah dan yang tersedikit terdapat di Kota Banjarbaru yaitu hanya 70 buah sekolah.
Jumlah guru terbanyak berada di Kab. Banjar yaitu mencapai 3.865 orang guru, dan yang paling sedikit berada di Kota Banjarbaru yaitu hanya 1.311 orang.
Jumlah murid terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu sebanyak 55.327 orang murid dan yang tersedikit berada di Kab. Balangan yaitu hanya 13.889 murid.
rasio murid terhadap guru di Provinsi Kalimantan selatan yaitu 11,59 sedangkan rasio murid per sekolahnya mencapai 129,17.
rasio murid terhadap guru yang tertinggi terdapat di Kota Banjarmasin yaitu 17,00 dan yang terendah berada di Kab. Hulu sungai Utara yaitu 7,40. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi terdapat di Kota Banjarbaru yaitu 262,09 dan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu 85,21.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN10
No. Daerah Sekolah Guru MuridRasio Murid /
Guru
Rasio Murid /
Sekolah
1 Kab. Tanah Laut 48 725 7.368 10,16 153,50
2 Kab. Kota Baru 52 542 8.474 15,63 162,96
3 Kab. Banjar 58 921 9.101 9,88 156,91
4 Kab. Barito Kuala 52 727 6.808 9,36 130,92
5 Kab. Tapin 25 384 3.402 8,86 136,08
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 35 486 4.059 8,35 115,97
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 40 585 5.465 9,34 136,63
8 Kab. Hulu Sungai Utara 25 431 3.446 8,00 137,84
9 Kab. Tabalong 49 629 5.771 9,17 117,78
10 Kab. Tanah Bumbu 50 532 7.213 13,56 144,26
11 Kab. Balangan 24 275 2.253 8,19 93,88
12 Kota Banjarmasin 38 1.371 17.134 12,50 450,89
13 Kota Banjarbaru 15 475 5.410 11,39 360,67
Provinsi Kalimantan Selatan 511 8.083 85.904 10,63 168,11
Jumlah Sekolah, Guru dan
murid Sekolah lanjutan tingkat
Pertama (SltP) se-Provinsi
Kalimantan Selatan tahun
2008/2009
sarana pendidikan dasar berupa sLTP di Provinsi Kalimantan selatan sebanyak 511 buah sekolah. Jumlah guru sLTP mencapai 8.083 orang guru dan jumlah murid sLTP mencapai 85.904 orang.
Jumlah sLTP terbanyak berada di Kabupatan Banjar yaitu sebanyak 58 buah dan yang tersedikit terdapat di Kota Banjarbaru yaitu hanya 15 buah sekolah. Jumlah guru terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 1.371 orang guru, dan yang paling sedikit berada di Kota Banjarbaru yaitu hanya 275 orang.
Jumlah murid terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu sebanyak 17.134 orang murid dan yang tersedikit berada di Kab. Balangan yaitu hanya 2.253 murid.
rasio murid terhadap guru di Provinsi Kalimantan selatan yaitu 10.63 sedangkan rasio murid per sekolahnya mencapai 168.11. rasio murid terhadap guru yang tertinggi terdapat Kab. Kota Baru yaitu 15,63 dan yang terendah berada di Kab. Hulu sungai Utara yaitu 8,00. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi terdapat di Kota Banjarmasin yaitu 450,89 dan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu 93,88.
Pelayanan Publ ik 11
2009 2010
1 Kab. Tanah Laut 93,28 93,89
2 Kab. Kota Baru 94,02 94,03
3 Kab. Banjar 96,02 96,03
4 Kab. Barito Kuala 92,19 93,03
5 Kab. Tapin 94,22 95,70
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 96,59 96,77
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 97,41 97,42
8 Kab. Hulu Sungai Utara 95,87 95,99
9 Kab. Tabalong 95,93 96,01
10 Kab. Tanah Bumbu 94,27 94,72
11 Kab. Balangan 94,91 94,92
12 Kota Banjarmasin 98,28 98,70
13 Kota Banjar Baru 98,10 98,22
No. Kabupaten/Kota
Angka Melek Huruf
(persen)
Prov. Kalimantan Selatan 95,41 95,94
angka melek Huruf (amH)
se-Provinsi Kalimantan Selatan
indikator angka melek huruf di Provinsi
Kalimantan selatan pada tahun
2009 adalah 95,41 persen kemudian
meningkat menjadi 95,94 persen di
tahun 2010.
Angka melek huruf tertinggi pada
tahun 2010 terdapat di Kota
Banjarmasin yaitu mencapai 98,70%
dan yang paling rendah terdapat di
Kab. Barito Kuala yaitu 93,03%.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN12
No. Kabupaten / KotaAngka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)No. Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)
1 Kab. Balangan 109,25 89,12 1 Kab. Balangan 70,10 50,34
2 Kab. Banjar 116,71 95,20 2 Kab. Banjar 69,50 52,67
3 Kab. Barito Kuala 115,63 94,32 3 Kab. Barito Kuala 80,10 62,48
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 116,19 91,55 4 Kab. Hulu Sungai Selatan 81,73 60,62
5 Kab. Hulu Sungai Tengah 116,49 95,03 5 Kab. Hulu Sungai Tengah 96,63 72,93
6 Kab. Hulu Sungai Utara 112,50 91,77 6 Kab. Hulu Sungai Utara 97,45 73,86
7 Kab. Kota Baru 115,28 94,04 7 Kab. Kota Baru 92,65 68,75
8 Kab. Tabalong 120,88 98,60 8 Kab. Tabalong 95,81 74,82
9 Kab. Tanah Bumbu 115,42 94,16 9 Kab. Tanah Bumbu 79,98 60,04
10 Kab. Tanah Laut 124,72 99,15 10 Kab. Tanah Laut 82,64 61,00
11 Kab. Tapin 116,58 95,10 11 Kab. Tapin 81,40 60,98
12 Kota Banjarbaru 118,48 96,65 12 Kota Banjarbaru 100,43 77,71
13 Kota Banjarmasin 116,92 97,96 13 Kota Banjarmasin 100,78 76,47
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD
menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010
secara keseluruhan APM sD semua daerah di Provinsi Kalimantan selatan diatas
angka 90 kecuali di Kab. Balangan. APM sD tertinggi terdapat di Kab. Tanah Laut yaitu
99,15 sedangkan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu hanya 89,12.
APM sLTP di Provinsi Kalimantan Tengah sangat beragam, di Kota Banjarmasin APM
sLTP-nya paling tinggi yaitu 77,71 dan APM sLTP yang terendah terdapat di Kab.
Balangan yaitu hanya 50,34.
Pelayanan Publ ik 13
PuskesmasPuskesmas
Pembantu
1 Kab. Tanah Laut 1 75 16 61
2 Kab. Kota Baru 1 68 25 67
3 Kab. Banjar 3 272 23 70
4 Kab. Barito Kuala 1 60 18 69
5 Kab. Tapin 1 57 13 42
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 2 114 19 69
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 86 19 45
8 Kab. Hulu Sungai Utara 1 103 12 34
9 Kab. Tabalong 2 142 15 55
10 Kab. Tanah Bumbu 1 23 12 23
11 Kab. Balangan 1 55 10 27
12 Kota Banjarmasin 10 1.188 26 34
13 Kota Banjar Baru 3 185 7 13
28 2.428 215 609
Banyaknya PuskesmasRumah
Sakit
Tempat
Tidur
Prov. Kalimantan Selatan
Kabupaten/KotaBanyaknya Rumah Sakit
dan Puskesmas se-Provinsi
Kalimantan Selatan 2009
Jumlah sarana kesehatan yang tersedia bagi penduduk di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 meliputi 28 buah rumah sakit, 215 buah puskesmas, dan 609 puskesmas pembantu.
Jumlah rumah sakit yang terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 10 buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur pasien mencapai 1.188 buah. Jumlah puskesmas yang terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 26 buah dan yang paling sedikit berada di Kota Banjar Baru yaitu hanya 7 buah puskesmas.
Jumlah puskesmas pembantu terbanyak berada di Kab. Banjar yaitu mencapai 70 buah Pustu dan yang paling sedikit terdapat di Kota Banjar Baru yaitu hanya 13 buah Pustu.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN14
2009 2010
1 Kab. Tanah Laut 68,14 68,39
2 Kab. Kota Baru 65,22 65,46
3 Kab. Banjar 64,93 65,25
4 Kab. Barito Kuala 61,52 61,86
5 Kab. Tapin 67,07 67,22
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 63,68 63,95
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 64,91 65,28
8 Kab. Hulu Sungai Utara 62,68 63,07
9 Kab. Tabalong 62,91 63,08
10 Kab. Tanah Bumbu 64,63 64,94
11 Kab. Balangan 61,55 61,73
12 Kota Banjarmasin 66,03 66,14
13 Kota Banjar Baru 67,31 67,48
No. Daerah
Angka Harapan Hidup
(tahun)
Prov. Kalimantan Selatan 63,45 63,81
angka Harapan Hidup (aHH)
se-Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2009-2010
Angka harapan hidup di Provinsi Kalimantan
selatan dari tahun 2009 ke 2010 terus
mengalami peningkatan. AHH tahun 2009
sebesar 63,45 tahun menjadi 63,81 di tahun
2010.
Kab. Tanah Laut tercatat memiliki angka
harapan hidup tertinggi bila dibandingkan
dengan daerah lainnya yaitu di kisaran 68,39
tahun. sedangkan daerah dengan angka
harapan hidup terendah yaitu Kab. Balangan
dikisaran 61,73 tahun.
Pelayanan Publ ik 15
Negara Provinsi Jumlah
I Jenis Permukaan
a. Diaspal 877,44 751,98 1.629,42
b. Kerikil 149,00 149,00
c. Tanah 155,40 155,40
d. Lainnya -
Jumlah 877,44 1.056,38 1.933,82
II Kondisi Jalan
a. Baik 584,49 333,02 917,51
b. Sedang 177,70 230,86 408,56
c. Rusak 60,65 271,33 331,98
d. Rusak Berat 54,60 221,17 275,77
Jumlah 877,44 1.056,38 1.933,82
Keadaan Jalan
Panjang Jalan negara dan Provinsi menurut Jenis
Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan (km), 2009
Panjang jalan negara dan provinsi di wilayah Provinsi Kalimantan selatan mencapai 1.933,82 kilometer. Panjang jalan negara mencapai 877,44 kilometer dan panjang jalan provinsi mencapai 1.056,38 kilometer. Panjang jalan yang sudah diaspal mencapai 1.629,42, seluruh panjang jalan negara sudah teraspal.
Kondisi jalan negara dan provinsi yang dalam keadaan baik adalah 917,51 kilometer, panjang jalan dengan kondisi sedang adalah 408,56 kilometer dan sisanya dalam keadaan rusak dan rusak berat.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN16
Rumah Tangga Usaha Industri Umum Jumlah
1 Cabang Banjarmasin 479.525,00 160.911,00 99.204,00 74.508,00 814.148,00
Banjarmasin 190.492,00 63.922,00 39.409,00 29.598,00 323.421,00
Banjarbaru 76.380,00 25.630,00 15.801,00 11.868,00 129.679,00
Tanah Laut 54.034,00 18.132,00 11.179,00 8.396,00 91.741,00
Banjar 89.238,00 29.945,00 18.462,00 13.866,00 151.511,00
Barito Kuala 69.381,00 23.282,00 14.353,00 10.780,00 117.796,00
2 Cabang Kota Baru 102.795,00 27.517,00 7.513,00 14.744,00 152.569,00
Kota Baru 50.595,00 10.544,00 4.482,00 6.718,00 72.339,00
Tanah Bumbu 52.200,00 16.973,00 3.031,00 8.026,00 80.230,00
3 Cabang Barabai 202.067,00 21.965,00 15.972,00 41.481,00 281.485,00
Tapin 36.955,00 4.383,00 2.923,00 7.586,00 51.847,00
Hulu Sungai Selatan 23.965,00 2.842,00 1.896,00 4.919,00 33.622,00
Hulu Sungai Tengah 45.454,00 5.391,00 3.595,00 9.331,00 63.771,00
Hulu Sungai Utara 48.021,00 3.695,00 3.798,00 9.858,00 65.372,00
Tabalong 32.042,00 3.800,00 2.524,00 6.578,00 44.944,00
Balangan 15.630,00 1.854,00 1.236,00 3.209,00 21.929,00
Kalimantan Selatan 784.387,00 210.393,00 122.689,00 130.733,00 1.248.202,00
Kabupaten/Kota
Banyaknya tenaga listrik
yang terjual di Provinsi
Kalimantan Selatan tahun
2009 (dalam mWH)
Tenaga listrik yang terjual di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 mencapai 1.248.202 MWH. seluruh Daya Listrik tersebut dihasilkan oleh PLn cabang Banjarmasin, cabang Kota Baru dan cabang Barabai untuk melayani seluruh kabupaten dan kota di wilayah provinsi tersebut.
Pemakaian tenaga listrik yang terbesar adalah konsumen rumah tangga yaitu mencapai 784.387 MWH lalu konsumen usaha yaitu 290.393 MWH .
Tenaga listrik yang terbesar dihasilkan oleh PLn cabang Banjarmasin yaitu mencapai 814.148 MWH.
Pelayanan Publ ik 17
Mata Air/
Air Tanah
1 Kab. Tanah Laut 1.036.871 - - - 1.036.871
2 Kab. Kota Baru 3.907.718 - - - 3.907.718
3 Kab. Banjardan Banjar Baru 5.650.754 - 2.676.536 - 8.327.290
4 Kab. Barito Kuala 2.631.322 - - - 2.631.322
5 Kab. Tapin 3.965.504 - - - 3.965.504
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 3.578.308 - - - 3.578.308
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 2.802.000 - - - 2.802.000
8 Kab. Hulu Sungai Utara 4.625.280 - - - 4.625.280
9 Kab. Tabalong 3.386.076 - 164.533 - 3.550.609
10 Kab. Tanah Bumbu 1.409.358 - - - 1.409.358
11 Kab. Balangan 1.953.307 - 109.441 - 2.062.748
12 Kota Banjarmasin 47.139.884 - - - 47.139.884
Kalimantan Selatan 82.086.382 - 2.950.510 - 85.036.892
Daerah Sungai Danau/Waduk Lainnya Jumlah
Produksi air minum se-Provinsi Kalimantan Selatan 2011 (m3)
Kebutuhan masyarakat di Provinsi Kalimantan selatan akan air minum bisa dipenuhi dari produksi air minum
di wilayah tersebut yang pada tahun 2011 mencapai 85.036.892 meter kubik. seluruh produksi air minum
sangat mengandalkan sumber mata air dari sungai yang mencapai 82.086.362 meter kubik. Yang bersumber
dari mata air atau air tanah hanya 2.950.510 meter kubik.
Jumlah produksi air minum terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 47.139.884 m3 dan yang
paling sedikit berada di Kab. Tanah Laut yaitu hanya 1.036.871 m3.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN18
Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2. Perhotelan
3. Produksi Tanaman Pangan
4. Produksi Perkebunan
5. Produksi Ternak
6. Produksi Perikanan
7. Industri
8. Tingkat Inflasi
Perekonomian 19
Produk Domestik Regional
Bruto atas Dasar Harga Berlaku
menurut lapangan Usaha (2011)
Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan selatan terus meningkat hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan PDrB harga berlaku yang terus meningkat dari 2008 hingga 2011. Pada tahun 2011
PDrB harga berlaku mencapai 68.234 miliar rupiah.
Pada dasarnya besarnya PDrB Kalimantan selatan tersebut didominasi oleh empat sektor usaha
yaitu pertambangan yang memberikan kontribusi terhadap PDrB sebesar 24,42%, lalu sektor
pertanian sebesar 20,10%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,36%, dan sektor
jasa-jasa sebesar 10,69%. sedangkan keempat sektor lainnya bila diakumulasikan memberikan
kontribusi yang cukup besar yaitu sekitar29,44%
Pertambangan24,42%
Pertanian20,10%
Perdagangan, Hotel dan Restoran15,36%
Jasa-Jasa10,69%
Industri Pengolahan
9,19%
Pengangkutan dan Komunikasi
8,78%
Bangunan dan Konstruksi
5,85%
Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
5,04%
Listrik, Gas dan Air Minum0,57%
Lainnya29.44%
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN20
Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
1 Kab. Tanah Laut 80.533 5.749 29 16.710 338 61
2 Kab. Kota Baru 12.087 16.766 47 19.766 - 190
3 Kab. Banjar 18.413 1.342 192 12.969 - -
4 Kab. Barito Kuala 10.872 1.060 - 14.179 48 204
5 Kab. Tapin 15.567 375 68 3.783 - -
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 13.025 3.479 - 5.927 248 902
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 13.289 2.242 8 25.883 2.350 2.238
8 Kab. Hulu Sungai Utara 1.281 8.599 - 2.810 312 -
9 Kab. Tabalong 11.406 7 - 4.550 5 272
10 Kab. Tanah Bumbu 30.456 4.883 10 7.128 49 1.045
11 Kab. Balangan 5.802 15 - 4.018 42 131
12 Kota Banjarmasin 1.717 81 3 2.820 164 -
13 Kota Banjar Baru 3.417 5 8 2.718 25 690
217.865 44.603 336 123.261 3.581 5.733Provinsi Kalimantan Selatan
DaerahPopulasi ternak menurut
Jenis ternak (ekor) se-Prov.
Kalimantan Selatan tahun 2009
Peternakan di Kalimantanselatan pada tahun 2009 didominasi oleh jumlah ternak sapi yang mencapai 217.865 ekor, selanjutnya diikuti oleh ternak kambing yang mencapai 123.261 ekor dan kerbau 44.603 ekor.
sentra ternak sapi terbesar terdapat di Kab. Tanah Laut yang populasi ternak sapinya mencapai 80.533 ekor.
sentra produksi kambing terbanyak berada di Kab. Hulu sungai Tengah yang populasi ternak kambingnya mencapai 25.883 ekor.
sentra ternak kerbau yang terbesar di Kab. Kota Baru dimana populasi ternak kerbaunya mencapai 16.766 ekor.
Perekonomian 21
Perikanan Laut
Perikanan Umum Budidaya
1 Kab. Tanah Laut 28.741,4 1.514,8 1.121,2
2 Kab. Kota Baru 33.568,6 810,5 5.969,4
3 Kab. Banjar 14.201,5 5.215,5 16.706,1
4 Kab. Barito Kuala 2.587,2 3.340,9 3.238,6
5 Kab. Tapin - 3.827,2 148,5
6 Kab. Hulu Sungai Selatan - 6.465,2 4.800,0
7 Kab. Hulu Sungai Tengah - 7.231,6 2.048,0
8 Kab. Hulu Sungai Utara - 12.454,1 1.391,6
9 Kab. Tabalong - 1.436,5 6.615,7
10 Kab. Tanah Bumbu 30.274,8 1.920,1 1.657,9
11 Kab. Balangan - 872,0 58,7
12 Kota Banjarmasin 1.179,3 833,3 171,6
13 Kota Banjar Baru - 30,9 288,8
110.552,8 45.952,6 44.216,1
Perikanan DaratDaerahNo
Provinsi Kalimantan Selatan
Produksi Perikanan se-Provinsi
Kalimantan Selatan 2009 (Dalam ton)
Produksi perikanan baik perikanan laut maupun darat di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 mencapai 200.721,5 ton dimana hasil produksi perikanan laut mencapai 110.552,8 ton.
Hanya enam daerah yang menghasilkan perikanan laut yaitu Kab. Tanah Laut, Kab. Kota Baru, Kab.Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin.
Produksi perikanan darat terdapat di seluruh daerah di wilayah Provinsi Kalimantan selatan. sentra perikanan darat yang terbasar terdapat di Kab. Banjar yaitu menghasilkan 21.921,6 ton dan yang paling sedikit terdapat di Kota Baru yang hanya menghasilkan 319,7 ton.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN22
No. Daerah Batubara Biji Besi Mangaan Kromit
1 Kab. Tanah Laut 19.079.539 22.688 400 250
2 Kab. Kota Baru 10.554.886 3.782.003 - -
3 Kab. Banjar 6.073.065 - - -
4 Kab. Barito Kuala - - - -
5 Kab. Tapin 16.603.630 - - -
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 350.202 - - -
7 Kab. Hulu Sungai Tengah - - - -
8 Kab. Hulu Sungai Utara - - - -
9 Kab. Tabalong 26.013.062 - - -
10 Kab. Tanah Bumbu 41.480.647 3.156.449 - -
11 Kab. Balangan 21.654.404 - - -
12 Kota Banjarmasin - - - -
13 Kota Banjar Baru - - - -
141.809.435 7.165.332 400 250Prov. Kalimantan Selatan
Produksi Bahan tambang
se-Prov. Kalimantan Selatan
tahun 2011 (ton)
Produksi tambang di Provinsi Kalimantan selatan
pada tahun 2011 menghasilkan batubara sebanyak
141,8 juta ton, biji besi mencapai produksi 7,1 juta ton.
sedangkan Mangaan hanya 400 ton dan Kromit hanya
250 ton.
Kab. Tanah Bumbu merupakan daerah dengan
produksi batubara yang terbesar dan produksi biji besi
terbesar kedua.
Kab. Tanah Laut mempunyai potensi bahan tambang
untuk keempat jenis bahan tambang tersebut yaitu
batu bara, biji besi, mangaan dan kromit.
Daerah yang tidak mempunyai potensi bahan tambang
adalah Kab. Barito Kuala, Kab. Hulu sungai Tengah,
Kab. Hulu sungai Utara, Kota Banjarmasin dan Kota
Banjar Baru.
Perekonomian 23
Laju
Pertumbuhan
2008 2009 (%)
Unit Usaha 52.156 54.484 1.860 3,95
Tenaga Kerja (orang) 156.995 163.808 6.845 5,02
Nilai Investasi (Ribu Rupiah) 4.108.341.991 4.244.328.023 114.381.496 3,02
Nilai Produksi (Ribu Rupiah) 4.343.593.370 4.666.235.097 412.816.360 13,69
Nilai Bahan Baku (Ribu Rupiah) 2.922.008.522 3.112.535.262 250.484.514 11,87
Nilai Tambah (Ribu Rupiah) 1.421.584.848 1.553.699.835 162.349.226 17,95
UraianTahun
Pertambahan
laju Pertumbuhan industri,
2008-2009
Jumlah unit usaha di bidang industri mengalami peningkatan, pada tahun 2009 unit usaha sebanyak 54.484 yang
berarti meningkat dari tahun sebelumnya hanya 52.156 unit usaha. Tenaga kerja yang terserap pada tahun 2009
mencapai 163.808 orang.
nilai investasi pada tahun 2009 mencapai 4.244 miliar rupiah dengan nilai produksi mencapai 4.666,23 miliar
rupiah.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN24
Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
Kesejahteraan Masyarakat 25
2009 2010
1 Kab. Tanah Laut 70,62 71,16
2 Kab. Kota Baru 70,86 71,20
3 Kab. Banjar 70,52 70,94
4 Kab. Barito Kuala 66,80 67,54
5 Kab. Tapin 70,13 70,58
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 70,50 70,83
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 70,46 70,77
8 Kab. Hulu Sungai Utara 68,45 68,89
9 Kab. Tabalong 69,45 70,00
10 Kab. Tanah Bumbu 69,24 69,74
11 Kab. Balangan 66,06 66,74
12 Kota Banjarmasin 73,49 73,84
13 Kota Banjar Baru 74,43 74,74
No. DaerahIPM
Prov. Kalimantan Selatan 69,30 69,92
indeks Pembangunan manusia
(iPm) se-Prov. Kalimantan
Selatan tahun 2009-2010
indeks pembangunan manusia
di Provinsi Kalimantan selatan
mengalami kenaikan setiap tahunnya,
pada tahun 2009 iPM mencapai 69,30
lalu meningkat menjadi 69,92 di tahun
2010.
Daerah dengan tingkat iPM tertinggi
adalah Kota Banjar Baru yang
mencapai indeks 74,74 dan yang
terendah adalah di Kab. Balangan
yaitu hanya 66,74.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN26
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
1 Kab. Tanah Laut 7.992 5,48 5.991 3,87 9.452 5,79
2 Kab. Kota Baru 8.424 5,86 6.379 4,81 6.955 4,50
3 Kab. Banjar 9.255 4,14 10.207 3,72 12.790 4,67
4 Kab. Barito Kuala 7.864 5,04 6.065 4,25 7.405 4,88
5 Kab. Tapin 6.112 7,09 5.297 6,13 4.784 5,04
6 Kab. Hulu Sungai Selatan 5.747 4,73 4.684 4,20 4.999 4,32
7 Kab. Hulu Sungai Tengah 9.386 6,83 8.139 6,28 6.158 4,61
8 Kab. Hulu Sungai Utara 6.089 4,95 3.383 3,14 5.859 5,28
9 Kab. Tabalong 4.362 3,92 4.139 3,52 5.578 4,70
10 Kab. Tanah Bumbu 11.628 10,31 11.215 8,76 6.605 4,75
11 Kab. Balangan 1.956 3,38 1.474 2,45 1.392 2,32
12 Kota Banjarmasin 29.454 9,14 22.033 7,34 22.205 7,14
13 Kota Banjar Baru 7.543 9,31 7.668 8,10 6.573 6,69
5,23Prov. Kalimantan Selatan 115.812 6,36 96.674 5,25 100.755
No. Kabupaten/Kota
Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011
Jumlah dan tingkat
Pengangguran se-Provinsi
Kalimantan Selatan tahun
2009-2011
Jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 berkisar 115.812
orang, lalu pada tahun 2010 turun menjadi 96.674 orang, akan tetapi pada tahun 2011
jumlah pengangguran meningkat lagi menjadi 100.755 orang.
Daerah dengan jumlah pengangguran yang tertinggi pada tahun 2011 adalah di Kota
Banjarmasin yaitu mencapai 22.205 orang dan yang paling rendah yaitu di Kab. Balangan
hanya sekitar 1.392 orang.
Kesejahteraan Masyarakat 27
2009 2010 2009 2010
1 Kab. Banjar 18,18 17,00 3,69 3,34
2 Kab. Barito Kuala 15,25 15,80 5,61 5,72
3 Kab. Hulu Sungai Selatan 15,15 16,30 7,32 7,66
4 Kab. Hulu Sungai Tengah 13,92 15,40 5,73 6,32
5 Kab. Hulu Sungai Utara 15,70 16,20 7,29 7,76
6 Kab. Kotabaru 15,42 15,90 5,55 5,45
7 Kab. Tabalong 13,16 14,30 6,83 6,53
8 Kab. Tanah Laut 13,86 15,20 5,11 5,12
9 Kab. Tapin 7,49 9,40 4,93 5,57
10 Kota Banjarbaru 8,82 12,00 5,20 5,98
11 Kota Banjarmasin 30,30 31,60 4,80 5,04
12 Kab. Balangan 7,32 8,70 7,22 7,75
13 Kab. Tanah Bumbu 13,46 17,40 5,89 6,48
No. Kabupaten/KotaJumlah (000 jiwa) Persentase
Prov. Kalimantan Selatan 188,03 205,20 5,44 5,65
Jumlah dan Persentase
Penduduk miskin se-Prov.
Kalimantan Selatan tahun 2007-
2009
Jumlah penduduk miskin di Provinsi
Kalimantan selatan pada tahun
2009 mencapai 188.030 jiwa terus
meningkat menjadi 205.200 jiwa di
tahun 2010. Daerah dengan tingkat
kemiskinan yang tertinggi terdapat
di Kota Banjarmasin yaitu mencapai
31.600 jiwa di tahun 2010 dan yang
aling rendah yaitu di Kab. Balangan
yaitu hanya 8.700 jiwa.
secara persentase potrestnya juga
relatif sama.
Potensi Daerah 29
POTENSI INVESTASI DI KALIMANTAN SELATAN
Bidang Pangan
a .Pengembangan industri Pengolahan Daging
Provinsi Kalimantan selatan memiliki potensi untuk pengembangan
peternakan. Komoditas yang dapat dikembangkan adalah sapi
potong dengan kapasitas lahan yang cukup untuk menampung
877.500 ekor sapi yang tersebar di Kabupaten Tanah Laut, Tanah
Bumbu, Barito Kuala, dan Banjar. selain sapi potong komoditas
lain yang dapat dikembangkan antara lain kambing dan ayam ras
pedaging dengan produksi 21.100.905 kg per tahunnya.
B. Pengembangan Kelautan/Perikanan (tangkap dan
budidaya)
Provinsi Kalimantan selatan memiliki garis pantai 1.330 km, yang
merupakan perairan umum dengan luas 1 juta ha, kolam 2.400 ha;
tambak 53.382 ha; dan mina padi 3.752 Ha. Potensi sumberdaya
perikanan dan kelautan terdapat di Kabupaten Kotabaru,
Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Potensi
ikan yang dihasilkan adalah 110.552,80 ton dari perikanan laut,
dan 90.168,70 dari perikanan air tawar. Pembangunan industri
pengolahan ikan sangat berpotensi untuk dibangun, industri
yang dapat dibangun adalah pabrik tepung ikan, pabrik es, dan
pengalengan ikan.
C. industri Pengolahan ikan air tawar
ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan keramba antara
lain: lkan Mas (Cyprinus caplo), ikan nila (Tilapia nilotica), ikan
Gurami (osphronemus gouramy), Udang Galah (Macrobanchium
rosenberg, dan Patin (Pangasius hamrush). Lokasi industri
pengolahan ikan air tawar disarankan di Kota Banjarbaru,
Kabupaten Banjar-Provinsi Kalimantan selatan. Lokasi budidaya
ikan air tawar terdapat di Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu
sungai Utara, Kabupaten Hulu sungai Tengah, Kabupaten Hulu
sungai selatan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, Kota Banjarbaru
dan Kota Banjarmasin.
D. Budidaya Kerbau Rawa
Komoditas kerbau rawa terdapat di Kecamatan Labuan Amas
Utara (LAU), yang hampir seluruh kawasannya berupa rawa dan
lebak. Kerbau rawa masuk dalam lima besar komoditas ternak
unggulan, setelah sapi, itik, ayam buras dan kambing.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN30
Bidang Energi
a. Pembangunan Pembangkit listrik (PltGU dan
batubara)
Provinsi Kalimantan selatan memiliki potensi untuk pengembangan
sektor energi dengan pembangunan pembangkit listrik batu
bara, potensi pengembangan PLTU yang akan dibangun adalah
sebagai berikut :
- PLTU AsAM AsAM unit 3&4 dengan kapasitas 2x65 MW
(2009/2010)
- PLTU Tanjung 2 x 65 MW (2009/2010)
- PLTU rantau 2 x 65 MW (2010)
- iPP PLTU Batulicin 2 x 7 MW (2009)
- iPP PLTU Kotabaru 2 x 6 MW (2012)
- PLTU BALAnGAn PoWEr, 2 X 65 MW (2009)
- Tanah Laut yang merupakan proyek perluasan dari
sebelumnya, yaitu dengan daya 2x 65 MW yang saat ini
sedang dalam tahap pembangunan.
- Tapin, direncanakan pembangunannya dengan daya2 x 100
MW dan
- Tabalong dengan daya 2 x 100 MW.
B. Pengembangan industri turunan Batu Bara
Batu bara merupakan produk pertambangan andalan yang
menarik bagi investor di Provinsi Kalimantan selatan. Kalimantan
merupakan salah satu pusat produksi batu bara dengan potensi
sebesar 9,101,380,000 ton. Potensi pembangunan industri briket
batubara di Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Banjar.
C. Pengembangan industri Baja dan industri turunan
Hasil tambang lainnya
Potensi Provinsi Kalimantan selatan di bidang pertambangan adalah
komoditas bijih besi. Luas lahan yang berpotensi mengadung bijih
besi adalah 1.500 ha yang terdapat di daerah Kabupaten Tanah
Laut dengan potensi produksi rata-rata per tahunnya mencapai
200.000 ton. Eksplorasi mineral bijih besi telah dilakukan di Tanah
Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Balangan dan daerah lain. Jenis
mineral lain yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain intan,
emas, marmer, lempung, serpentinit.
D.industri Briket Batubara
Bahan baku batubara masih cukup banyak tersedia di Provinsi
Kalimantan selatan dengan sumberdaya batu bara sebesar
9.101.380,000 ton dan cadangan sebesar 1.804.145.000 ton.
Potensi Daerah 31
Bidang Infrastruktur
a. Pembangunan Pelabuhan Udara Pelaihari
Untuk keperluan transportasi udara yang semakin meningkat,
pemerintah Provinsi Kalimantan selatan berencana untuk
membangun bandar udara baru yang berlokasi di Pelaihari,
kabupaten Tanah Laut.
B. Pembangunan Jaringan Rel Kereta api lintas
Banjarmasin-Palangkaraya
Pembangunan jalur kereta api di Kalimantan terbagi menjadi tiga
prioritas, yaitu prioritas tinggi, sedang dan rendah. Prioritas tinggi
meliputi lintas: (1) samarinda-Balikpapan 103,5 km berbiaya
Us$ 146,9; (2) Bontang-samarinda 69 km berbiaya Us$ 98;
(3) Banjarmasin-Palangkaraya 138 km berbiaya Us$ 201,2; (4)
samarinda-Tenggarong-Kotabangun 78 km berbiaya Us$ 111,2;
(5) sambas-Kuching (Malaysia) berbiaya Us$ 176,2; dan (6)
Pontianak-Mempawah-singkawang-sambas 175.5 berbiaya Us$
247,7.
C. Pembangunan Jaringan Rel Kereta api Batubara
Dalam pengangangkutan batu bara diperlukan infrastruktur
yang memadai. Pulau Kalimantan memiliki potensi yamg besar
dalam pertambangan batu bara. Agar lebih efisien jalur kereta api
diperlukan agar biaya transportasi lebih murah dan cepat. salah
satu jalur yang direncanakan adalah pembangunan jaringan
rel kereta api batu bara jalur Buntok-Tanjung selatan dan jalur
Tanjung Batu-Tanjung Lolak.
D. Pembangunan Jembatan tanjung ayun-tarjun
Pembangunan jembatan yang berlokasi d i Kabupaten Kotabaru,
Provinsi Kalimantan selatan bertujuan untuk menghubungkan
Pulau Kalimantan dan Pulau Laut. Dengan pembangunan
jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan aktifi tas
perekonomian penduduk.
Keuangan Daerah 33
Komposisi APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 7.840,25 9.261,28 9.591,96 12.102,52 11.976,20Belanja 7.513,15 8.923,51 9.678,94 10.463,59 12.831,87Surplus/Defisit 327,10 337,77 (86,98) 1.638,93 (855,67)Pembiayaan 687,33 583,08 958,00 928,36 142,00
(2.000,00)
-
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
14.000,00
Mili
ar R
upia
h
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN34
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012PAD 1.457,07 1.401,60 1.729,82 2.470,95 2.500,29Daper 6.145,91 7.322,62 7.025,63 8.346,43 8.472,78L2PyS 237,28 537,05 836,51 1.285,13 1.003,12
- 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00 8.000,00 9.000,00
Mili
ar R
upia
h
Keuangan Daerah 35
Komposisi Belanja APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 3.164,20 3.624,31 4.390,78 5.076,50 6.085,41B. Barang Jasa 1.429,96 1.704,04 1.748,66 2.123,34 2.688,54B. Modal 2.390,93 2.898,31 2.767,08 2.588,50 3.141,90B. Lain2 528,07 696,85 772,42 675,25 916,02
-
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00
7.000,00M
iliar
Rup
iah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN36
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Kabupaten/Kota 457.713 114.014 126.232 56.855 160.613
Provinsi 1.307.147 1.117.612 57.451 12.620 119.464
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah)
24,9%
27,6%12,4%
35,1%
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan
Lain-lain PAD yangsah
85,5%
4,4%
1,0% 9,1%
Keuangan Daerah 37
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Kalimantan selatan (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Kendaraan Diatas air
rata-rata 2008-2010 39,749 31,605 27,462 0,599 0,585 0,000
2011 34,629 37,939 27,254 0,178 0,000 0,000
(Dalam Juta Rupiah)
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Bea Balik NamaKendaraanBermotor
Pajak KendaraanBermotor
Pajak AirPermukaan
Pajak Air BawahTanah
Pajak KendaraanDiatas air
%
rata-rata 2008-2010 2011
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN38
(Dalam Juta Rupiah)
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Kalimantan selatan (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pajak Penerangan
JalanBPHTB
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian
Golongan C
Pajak Restoran
Pajak Hotel
Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak
Parkir
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung
Walet
rata-rata 2008-2010 55,43 0,00 17,74 9,89 7,96 3,81 3,36 1,59 0,02 0,00
2011 36,86 24,73 13,15 9,74 6,32 3,92 2,87 1,26 0,79 0,37
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
%
rata-rata 2008-2010 2011
Keuangan Daerah 39
Tren simpanan Pemda se-Provinsi Kalimantan selatan di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des
Mili
ar R
upia
h
2009 2010 2011 2012
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN40
Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. Kalimantan selatan Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011
KALSEL 1.929.685 2.112.392 1.798.669 3.128.599
Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
2008 2009 2010 2011
KALSEL Nasional
10.000.000
30.000.000
50.000.000
70.000.000
90.000.000
Keuangan Daerah 41
Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. Kalimantan selatan
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS KALSEL NAS KALSEL NAS KALSEL
Belanja 389,7 8,92 424 9,68 498,1 10,46
Idle 59,8 2,11 62,1 1,8 80,5 3,13
% Idle/Blj 15,35% 23,67% 14,65% 18,58% 16,16% 29,90%
+ Tren persentase dana idle
terhadap realisasi belanja daerah
di wilayah Provinsi Kalimantan
selatan menurun pada tahun 2009
s.d. 2010, kemudian meningkat.
+ Hal ini menunjukkan bahwa
penyerapan belanja di wilayah
Provinsi Kalimantan selatan
menurun.
23,67%
18,58%
29,90%
15,35% 14,64%16,15%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
2009 2010 2011
KALSEL Nasional
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN42
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773
4.766 8.45014.016 20.283
26.77433.085
42.448
54.39958.753
67.06576.116
98.840
4.8908.247
13.26520.141
26.24034.541
42.77750.794
57.773
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%
2011 2012
secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai
dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Keuangan Daerah 43
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Kalimantan selatan
sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)
+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
57,8
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Kalti
m
Riau DK
I
Babe
l
Papu
a
Papb
ar
Kalse
l
Bali
Bant
en
Beng
kulu
Kalb
ar
Sum
ut
Jam
bi
Sum
bar
Jaba
r
DIY
Kalte
ng
Sum
sel
Kepr
i
Aceh
Jate
ng
Sultr
a
NTT
Sulb
ar
NTB
Sulte
ng
Mal
uku
Jatim
Lam
pung
Goro
ntal
o
Sulse
l
Sulu
t
Mal
ut
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN44
opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi Kalimantan selatan
Nama DaerahOPINI BPK
2008 2009 2010
Prov. Kalimantan Selatan WDP WDP WDP
Kab. Balangan WDP WDP
Kab. Banjar TW TW
Kab. Barito Kuala TW TW
Kab. Hulu Sungai Selatan WDP WDP WDP
Kab. Hulu Sungai Tengah WDP WDP
Kab. Hulu Sungai Utara WDP WDP WDP
Kab. Kotabaru WDP WDP
Kab. Tabalong WDP WDP
Kab. Tanah Bumbu WDP WDP
Kab. Tanah Laut WDP WDP WDP
Kab. Tapin WDP WDP WDP
Kota Banjarbaru WDP WDP
Kota Banjarmasin WDP WDP
Kondis i Keuangan Daerah 45
Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah
1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN46
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani
per satu orang penduduknya.
+ rasio pendapatan daerah per kapita Provinsi Kalimantan
selatan memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per
kapita nasional. namun demikian rasio pendapatan per kapita
Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio
secara nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu
kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya.
+ rasio PAD per Total Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan
selatan memiliki tren meningkat pada tahun 2007 s.d. 2008,
kemudian menurun pada tahun 2009 dan meningkat kembali
pada tahun 2010 s.d. 2011. sedangkan rasio PAD per Total
Pendapatan Daerah secara nasional cenderung meningkat.
namun demikian, rasio PAD per total pendapatan Provinsi
Kalimantan selatan lebih rendah dibanding dengan secara
nasional pada tahun 2009 s.d. 2011.
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58 2.217,44
2.019,97 2.274,76 2.649,01 2.644,88
3.337,14
0500
1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.000
2007 2008 2009 2010 2011
Ribu
an
Nasional prov. Kalimantan Selatan
0,16 0,18
0,18 0,19 0,21
0,160,19
0,150,18
0,20
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
Kondis i Keuangan Daerah 47
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam mendanai
program prioritas daerah tersebut.
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi
Kalimantan selatan cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2010,
kemudian meningkat pada tahun 2011. sedangkan rasio ruang
fiskal per total pendapatan daerah secara nasional cenderung
menurun. namun demikian rasio ruang fiskal per total pendapatan
daerah Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan
rasio secara nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali
potensi pajak dan retribusi daerahnya menjadi penerimaan pajak
dan retribusi daerah.
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi
Kalimantan selatan memiliki tren meningkat, sama seperti rasio
pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB secara nasional.
namun demikian, rasio Provinsi Kalimantan selatan memiliki nilai
yang lebih tinggi dibanding dengan rasio secara nasional.
0,55
0,49 0,44
0,41
0,40
0,56
0,51 0,51
0,44
0,48
-
0,20
0,40
0,60
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
1,34% 1,42% 1,27% 1,33%1,58%
2,05%2,49% 2,32% 2,39%
3,00%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2,50%
3,00%
3,50%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN48
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya.
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Kalimantan selatan cenderung menurun, sama seperti rasio belanja modal per total secara. rasio belanja modal per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah.
+ Tren rasio total pendapatan per total belanja di Provinsi Kalimantan selatan cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2010, kemudian meningkat kembali pada tahun 2011. sedangkan rasio total pendapatan per total belanja daerah secara nasional cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian meningkat kembali pada tahun 2010. rasio total pendapatan per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio nasional, kecuali rasio pada tahun 2010.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46% 26,19%22,17% 21,67%
32,63% 31,82% 32,48%28,59%
24,74%
0,00%5,00%
10,00%15,00%20,00%25,00%30,00%35,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
103,64% 102,66%
97,04%
102,22%105,70%
105,81% 104,35% 103,79%
99,10%
115,66%
80,00%
90,00%
100,00%
110,00%
120,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
Kondis i Keuangan Daerah 49
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan Belanja
Pegawai Tidak Langsung terhadap total belanjanya.
+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja Provinsi
Kalimantan selatan meningkat pada tahun 2008 s.d. 2011. sedangkan
rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja secara nasional
memiliki tren meningkat sejak tahun 2007. rasio belanja pegawai tidak
langsung per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih rendah
dibanding dengan rasio secara nasional.
+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan.
+ rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Kalimantan selatan menurun pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian meningkat pada tahun 2010 s.d. 2011. sedangkan tren pada rasio siLPA terhadap belanja secara nasional cenderung menurun. rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih rendah dibanding rasio secara nasional.
28,4%
35,9% 39,4% 40,6% 40,2%31,0%
26,7% 30,8% 34,3%37,8%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
20,06%17,07% 17,56%
12,29%
11,47%
13,70% 11,90%
9,21%12,03%
11,60%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN50
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
+ Tren rasio pembayaran pokok hutang dan bunga per total
pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan selatan meningkat
pada tahun 2007 s.d. 2008, kemudian menurun pada tahun 2009,
dan meningkat kembali pada tahun 2010, kemudian menurun
kembali pada tahun 2011. sedangkan rasio pembayaran pokok
hutang dan bunga per total pendapatan daerah secara nasional
memiliki tren meningkat pada tahun 2008 s.d. 2010, kemudian
menurun pada tahun 2011. rasio pembayaran pokok hutang dan
bunga per total pendapatan daerah Provinsi Kalimantan selatan
lebih rendah dibanding dengan secara nasional pada tahun 2007
dan 2009, serta lebih tinggi pada tahun 2010.
0,59%0,45%
0,68%0,78%
0,70%
0,20%
0,45%
0,26%
0,83%
0,67%
0,00%
0,20%
0,40%
0,60%
0,80%
1,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Kalimantan Selatan
Ucapan Ter ima Kasih 51
Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”
dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan
Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah
Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui
sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan
memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,
sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,
MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;
Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,
ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;
rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Ucapan Terima Kasih
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN52
- siKD, Kementerian Keuangan
- Kalimantan selatan dalam Angka 2010, BPs
- http://www.kalselprov.go.id
- http://www.kalsel.bps.go.id
- Potensi investasi di Kalimantan Tengah, BKPM
Sumber Data